Seringkali kamu kenalkan teman-teman perempuan (dekat) mu pada ku,
Menceritakan kisah-kisah pertemanan dan perjalanan kalian sejak bertahun silam,
Aku ingin seperti itu,
Tapi, pertemanan kita baru seumur jagung,
Kamu sudah terlalu pandai membaca raut muka ku,
"Cemburu?" tanya mu,
Tak ku jawab,
Dalam hati, "IYA AKU CEMBURU!"
Berat ternyata beban yang harus ditanggung oleh seorang yang mencintai,
Kamu begitu memerhatikan urusan dan kisah orang lain,
Kamu selalu memenangkan bagiku,
dan pasti juga bagi teman-teman perempuan (dekat) mu itu,
Tapi apa daya,
Kamu obat penenang bagi ku,
Dan aku semakin mencintaimu,
Meskipun kamu tak perlu tahu.
Jakarta, 20 September 2015
No comments:
Post a Comment