Thursday, October 1, 2015

Cerita tentang Gunung dan Laut

Menyenangkan mungkin menjadi Gunung dan laut? Mereka tak Punya rasa.
Tapi mereka numbuhan rasa yang berbagai rupa kepada setiap manusia yang memandangnya atau bahkan menjamahnya dari dekat.

Mungkin, akan lebih bahagia menjadi Gunung dan laut seperti itu? Tapi, ketika aku menjadi Gunung atau pun laut, pun aku tak bisa bahagia. Karena Gunung dan laut tak punya rasa.

Teror

Teror bahkan bisa datang dari mana saja, bahkan dari seseorang yang melahirkan kita, ibu.

Bulan Purnama, 28 Agustus

Siang itu aku pergi ke salah satu universitas yang berada di bilangan Rawamangun. Kampus Olahraga Katanya. Amat sangat bertolak belakang sekali denganku, yang sedari SMP paling membenci pelajaran kesehatan jasmani!

Aku bersama beberapa teman sibuk mengurus ini itu, dalam acara Festival Olahraga Tradisional. Lagi-lagi bertolak belakang lagi, acara olahraga tradisional di tengah modernitas dan globalisasi sekarang ini!

Bagaimana pun, siang itu aku senang dan bahagia. Bisa ikut bermain, menari tertawa dengan beberapa teman yg ku rasa sudah lama tak jumpa.

Ingat sekali siang itu lagu dari Ambon diputar dan membuat semua orang di lapangan menari, "putar ke kiri eeeee Nona Manis putarlah ke kiri ke kiri dan ke kiri...", mengingatkan ku dalam petualangan beberapa tahun silam bersama teman-teman dari TNI AL. Yang dengan salah satu kru nya aku menaruh hati.

...

Aku sudah dalam perjalanan pulang waktu itu, namun ku baca pesan mu, "Yakin langsung pulang? Malam ini bulan purnama. Bulannya akan bagus."

Lalu, serta merta lah kembali pergi, menuju taman yang selalu ku suka dekat Masjid Sunda Kelapa.

...

Temenku berkata, "Kak, kalau pergi lihat Bulan purnama ketemu sama cowok, atau pergi sama cowok, katanya akan jodoh loh."

Ah entah, saat itu aku hanya senyum, tersipu malu. Ingin mengamini dan mengiyakan.

...

Bulan Purnama di malam malam penghujung September ini amat cantik. Lebih cantik dan menarik hati dari Bulan lalu. Dan kini, kunikmati keindahan bulan purnama seorang diri, tanpa kamu.